Example floating
Example floating
BeritaDaerahSumutTapanuli Selatan

Mangopi Gus Irawan dan Rakyat, Ada Keluhan Pembangunan di Tapsel Mamayup

181
×

Mangopi Gus Irawan dan Rakyat, Ada Keluhan Pembangunan di Tapsel Mamayup

Sebarkan artikel ini
Calon Bupati Tapsel No.1, Gus Irawan Pasaribu, bersama mantan Bupati dua periode, Syahrul M Pasaribu, saat acara Mangopi dengan rakyat di Desa Pargarutan Julu, Kecamatan Angkola Timur
Mangopi: Calon Bupati Tapsel No.1, Gus Irawan Pasaribu, bersama mantan Bupati dua periode, Syahrul M Pasaribu, saat acara Mangopi dengan rakyat di Desa Pargarutan Julu, Kecamatan Angkola Timur. (Foto: Ist)

PIONERNEWS.COM, TAPANULI SELATAN – Saat agenda mangalap pagomos aspirasi (Mangopi) antara calon Bupati nomor urut satu (No.1), Gus Irawan Pasaribu, dan rakyat, ternyata ada keluhan yang menyebut bahwa, pembangunan di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), ‘mamayup’ atau hanyut (bahasa lokal khas Angkola).

Keluhan pembangunan ‘mamayup’ di Kabupaten Tapsel ini tercetus saat Gus Irawan ‘Mangopi’ dengan rakyat di Warung kopi di Desa Pargarutan Julu, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapsel, Selasa (15/10/2024). Dengan sabar, Gus Irawan menampung keluh kesah masyarakat.

“Mamayup pambangunan i Pak (telah hanyut pembangunan itu pak). Dua tahun sudah kami kesulitan mengairi sawah,” kata Yusron Harahap dan Ali Hasan, Tokoh Masyarakat Pargarutan Julu di sela ‘Mangopi’.

Pembangunan itu mencakup bendung dan pintu air saluran irigasi persawahan di sungai Aek Batang Kumal. Di mana, pintu air saluran irigasi persawahan terbangun di zaman Bupati Tapsel sebelumnya, Syahrul M Pasaribu.

Kini, bangunan itu, menurut keduanya, sudah hancur hanyut di masa kepemimpinan Kabupaten Tapsel yang sekarang ini. Aliran air irigasi bendung itu tadinya sangat bermanfaat bagi masyarakat petani di tiga Desa. Yaitu, Pargarutan Julu, Pargarutan Tonga, dan Pal XI.

Namun sejak hancur dua tahun lalu, kata keduanya, sama sekali tidak ada perbaikan dan masyarakat kesulitan mengairi lahan pertaniannya. Berulang kali, mereka sudah mengusulkan pembangunan atau perbaikannya ke pemerintah kecamatan hingga ke Pemkab Tapsel.

“Tetapi tidak ada yang menyahutinya. Akhirnya, masyarakat pasrah dan mungkin tidak lama lagi persawahan di sini akan ikut mittop (mati-red),” jelas Edi Panjaitan, Tokoh Masyarakat lainnya.

Selain bendung sungai Aek Batang Kumal yang ‘mayup’, ternyata Lapangan Bola Sarasi Kopi Godang yang juga terbangun di zaman Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu, ketika Kecamatan Angkola Timur menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Kabupaten, kini sudah hancur.

“Sudah ‘mittop’ pak. Tidak ada lagi kompetisi di sana. Saat ini, Lapangan itu menjadi tempat ngangon (gembala) kerbau. Ada sedikit tempat yang anak-anak memakainya main bola. Tetapi cuma bisa lima lawan lima orang saja,” kesal Pembina Naposo Nauli Bulung (NNB), Yusuf Pardamean, menimpali.

Di kesempatan ini, Yusuf memperlihatkan foto Gus Irawan ketika bermain bola di Lapangan Sarasi Kopi Godang, sekitar 6 tahun lalu. Gus Irawan yang mengenakan kostum merah nomor 10, kala itu, berhasil mencetak tiga gol (hattrick).

Prihatin

Mendengar keluh kesah masyarakat Desa Pargarutan Julu, mantan Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu, yang juga hadir mengaku sangat prihatin. Apalagi, hasil-hasil pembangunan yang ‘mayup dan mittop’ itu sudah ada sejak masa kepemimpinannya.

“Bagaimanalah Tapsel bisa berkembang menjadi lebih baik, jika hanya menjaga dan memelihara hasil pembangunan yang sudah ada saja tidak mampu. Tapi sudahlah itu, mari satukan niat dan tekad mem-BAGUSI Tapsel bersama Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin,” ujarnya.

Syahrul meyakinkan, Pemkab Tapsel punya anggaran besar dan cukup untuk mem-BAGUSI bendung yang jebol dan Lapangan Bola yang rusak di Desa Pargarutan Julu. Namun yang cukup ia sesalkan, uang pemerintah yang semestinya terpakai untuk rakyat itu tidur di Bank.

Di 2021 ada sekitar Rp247 miliar uang Pemkab Tapsel yang tidak terpakai dan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA). Pada 2022, sekitar Rp345 miliar dan di 2023 sekitar Rp115 miliar. Bahkan, tahun ini perkiraannya mencapai Rp183 miiar.

“Berapalah biaya pembangunan bendungan yang jebol dan biaya perbaikan Lapangan sepak bola yang rusak itu, jika bandingannya dengan ratusan miliar rupiah uang Pemkab Tapsel yang tidak terpakai dan tidur di Bank,” terang Syahrul.

Janji Tak akan Ada SiLPA

Calon Bupati Tapsel No.1, Gus Irawan Pasaribu, juga menyampaikan hal yang senada. Mantan Ketua KONI Sumatera Utara ini sangat prihatin dengan tidak adanya perhatian terhadap perbaikan Lapangan sepak bola Sarasi Kopi Godang tersebut.

Padahal sesungguhnya, merawat dan memperbaiki kerusakan fasilitas olahraga itu adalah cara tepat bagi pemerintah untuk menyelamatkan generasi muda dari pengaruh negatif perkembangan zaman. Seperti narkoba dan permainan judi online.

“Dengan berolahraga, masyarakat sehat tubuhnya dan cerdas pemikirannya. Inilah satu target dari visi dan misi kami bersama Pak Jafar Syahbuddin. Tapsel kembali bangkit di segala sektor,” ucap Gus Irawan.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumatera Utara ini juga mengaku sangat prihatin dengan bendungan dan pintu saluran irigasi pertanian warga yang tidak dapat perhatian pembangunan ataupun perbaikan. Padahal sudah rusak selama dua tahun.

Gus Irawan menyebut salah satu program prioritas kepemimpinan Presiden terpilih, Prabowo Subianto adalah kedaulatan pangan, yang tentunya memiliki titik fokus pada pertanian. Jika Allah SWT meridhoinya bersama Jafar Syahbuddin memimpin Tapsel, maka sektor pertanian menjadi target prioritas kepemimpinan mereka di Kabupaten Tapsel.

“Program pertanian ini akan selaras dengan program prioritas Pak Prabowo yang adalah Ketua Umum kami di Partai Gerindra. Maka, ayo sama-sama mem-BAGUSI Tapsel agar bisa bangkit di segala sektor,” ajak mantan Ketua DPD Partai Gerindra Sumut selama 12 tahun ini.

“Jika masyarakat Tapsel mengamanahkan saya bersama Jafar Syahbuddin menjadi Bupati dan Wakil Bupati, maka tidak ada lagi anggara pembangunan yang menjadi SiLPA. Kemudian, tidak ada lagi hasil pembangunan yang ‘mayup’ dan ‘mittop’,” tambahnya menutup.(Rel/Reza FH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *